Jumat, Agustus 28, 2009

Renungan saat dewasa

Dulu waktu kita kecil, kita sering di nasehati untuk melakukan hal-hal baik.
Contohnya untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak menyentuh rokok sebelum punya gaji sendiri, tidak nakal, tidak menyentuh minuman dan narkoba. Dan kita melakukannya tanpa ada beban, kita menjalankan semua nasihat itu tanpa perlu alasan-alasan yang benar-benar rumit seperti saat kita dewasa saat ini.

Tapi semakin kita dewasa, saat kita bertambah PINTAR kenapa nasehat-nasehat itu semakin menghilang dari ingatan kita?
Contohnya buang sampah sembarangan, dulu saya pernah ingin membuang sampah plastic bekas es krim yang dibelikan oleh Ibu saya ke dalam Selokan dekat rumah. Beruntung ibu saya melihatnya, dan dia menasehati saya untuk tidak membuang sampah di selokan itu. “nanti gotnya macet! trus rumah kita bisa banjir, emangnya kamu mau kalo rumah kita kebanjiran kaya rumah orang-orang yang kamu liat di berita” katanya. Dan tanpa berpikir dua kali, saya langsung mengurungkan niat saya untuk membuang sampah Es Krim tadi. Tentu saja saya tidak mau kalo rumah saya kebanjiran, saya sangat tidak ingin seluruh mainan dan sepeda kesayangan saya rusak karena terendam banjir!

Tapi sekarang, saat kita sudah mengerti di luar kepala pelajaran Biologi tentang Anatomi Manusia (jika ada yang tidak mengerti apa hubungannya, Tanya kepada orang yang pertamax di bawah. Biasanya orang yang nulis pertamax pintar-pintar) justru kita juga semakin mengesampingkan masalah-masalah kecil tapi SANGAT PENTING tadi! Kita bisa mengingat dengan jelas apa itu arti BB 17++ bahkan sampai BB 50++ (jika ada) tapi masalah sampah tadi? Apa kita mau mengingatnya demi kebaikan kita semua?

Kita harus benar-benar di cuci otak, dan kita juga harus di paksa mendengar tentang banjir dimana-mana untuk bisa tidak membuang sampah sembarangan, bahkan kita harus melihat kampanye Global Warming dimana-mana untuk bisa benar-benar memahami apa itu arti dari GLOBAL WARMING, dimana kita sepenuhnya mengerti jika membuang sampah, menebang pohon, dan melakukan perusakan-perusakan lainnya bisa berdampak sangat BURUK untuk kita semua. Dan bukan Cuma kita semua, tapi anak sampai cucu-cucu kita nantinya. Baru kita mau untuk tidak membuang sampah sembarangan lagi (itu pun Cuma beberapa orang saja, beberapa lainnya Cuma ikut prihatin jika mendengar tentang hal ini tapi tetap tidak mengerti cara mengatasinya dan tetap melakukan kebiasaan-kebiasaan buruknya)

Nah ini masih hal yang paling kecil, gimana dengan hal yang lebih berat? Apa kita juga benar-benar masih melakukan setiap nasehat yang diberikan oleh orang tua saat kita kecil dulu? Nasehat untuk tidak memakai narkoba dan sejenisnya contohnya, sekarang saya yakin dari kita semua ada yang berpikir seperti ini “ah gw minum juga maboknya gak rese kok! Gw beli ini juga pake duit gaji gw sendiri, gak nebeng sama orang tua gw. Knp lu yang repot?” Hehe… saya rasa ada dari kalian yang punya pikiran seperti itu skrg, orang tua kita pastinya menasehati kita karena ingin kita lebih baik dari sekarang. Pastinya dia tidak ingin jika Gaji kita dipakai untuk hal yang sangat merugikan bagi kita.

Masih perlu alasan untuk tidak minum? Ok saya coba berikan alasan yang lebih bisa diterima lagi. Jika kita menggunakan uang kita seratus ribu saja dalam seminggunya untuk membeli sebotol (atau mungkin beberapa botol) minuman, kita sama saja bayar supaya sakit! Knp bisa? Ya tentu saja bisa, coba pikir apa ada minuman alcohol yang diminum berlebihan malah membuat tubuh sehat? Saya rasa tidak akan pernah ada, berarti itu artinya apa? Kita sama saja membayar Rp. 100.000 supaya tubuh kita di masuki penyakit ! lucu kan? Sudah aneh begitu tapi masih juga banyak orang yang mau minum dan bayar mahal untuk SAKIT! Jika uang tadi kita tabung dalam satu bulan saja kita sudah bisa dapat empat ratus ribu, dan saya rasa uang itu bisa untuk memberikan makan ke orang-orang yang sulit mendapatkan makanan. Jika anda merasa rugi memberikan makan ke orang yang tidak mampu, belikan saja uang itu pakaian untuk adik atau keluarga yang anda cintai. Tidak sulit kan?
Malah ada yang lebih parahnya lagi, saya sering mendengar ada orang yang rela membuang uangnya hanya untuk membayar wanita panggilan sampai lebih dari 2 juta. WOW sebuah jumlah yang sangat besar untuk orang seperti saya. coba bayangkan jika kita gunakan uang 2 juta tadi kita kumpulkan untuk biaya sebuah pernikahan, Anggap saja dalam satu bulan seseorang biasa menyetorkan uang 2 juta tersebut ke seorang PSK sebanyak 2 kali. Dan 22 kali dalam 1 tahun. (tidak di hitung bulan ramadhan, saya tidak bisa membayangkan dosanya di hitung 2 kali lipat jika melakukannya di bulan suci) benar 44 juta jawabannya, apa angka itu masih belum cukup untuk biaya pernikahan sederhana? Jika masih merasa kurang kenapa tidak berhenti saja untuk membuang-buang uang yang anda miliki mulai dari sekarang, dan kumpulkan uang itu. Saya yakin dalam jangka waktu 3-4 tahun ke depan anda bisa berdiri di sebuah pernikahan mewah, dan masih mampu untuk menghadiahi pasangan anda sebuah Bulan Madu yang romantis. Jika anda sudah menikah dan tidak setuju dengan saran saya ini, kenapa uang itu tidak di hadiahkan untuk anak anda yang belum menikah saja? Saya rasa membantu anak tidak ada salahnya, dari pada di pakai untuk memuaskan syahwat sejenak. Berapa lama sih anda sanggup bertahan di atas ranjang? 5 menit? setengah jam? 1 jam? Atau mungkin 1 hari? Cuma untuk bersama wanita selama 1 hari anda membayar sampai 2 juta? Untuk anda yang sudah menikah dan belum punya anak, kenapa anda tidak membelikan sebuah kado kecil untuk istri anda tercinta. Saya yakin istri anda akan makin mencintai anda, hubungan anda pun akan jadi lebih romantic. dan istri itu kan kontrak jangka panjang. Bukan Cuma selama 1 hari di kamar hotel!

Nah sampe juga deh di ujung renungan saya ini, udah capek juga mikir kata-kata soalnya. Kalo ada yang bingung kenapa sih masalahnya merembet dari sampah bisa jauh ke PSK, kalo menurut saya tidak jauh-jauh amat. Kok bisa? Ya bisa donk, biasanya kan alkohol berhubungan dengan wanita panggilan dan tempat prostitusi. Nah kalo PSK sangat berhubungan dekat dengan sampah, karena PSK adalah sampah masyarakat!

Tenang dulu dong, jangan langsung memaki-maki saya seperti itu. Cuma karena bilang PSK adalah sampah masyarakat. siapa yang punya pendapat kalo mereka terpaksa melakukan semua itu demi memberikan makan untuk anak dan orang tuanya di kampung ? jika terpaksa kenapa dia melakukan pekerjaan seperti itu ? memangnya dia tidak mampu bekerja yang lainnya ? toh mereka tidak cacat, dan masih kuat bergoyang di atas ranjang, masa bekerja yang lebih pantas demi anak tercinta tidak mampu? Lagi pula sangat tidak baik memberikan makan dan minum untuk anak dari uang yang haram.
Inti dari kata-kata yang sangat panjang dan membuat mata anda pegal di atas adalah untuk bersama-sama mengajak teman-teman kita yang masih melakukan kesalahan-kesalahan di atas, untuk bisa lebih baik lagi dan mengerti tentang arti untung dan ruginya atas apa yang telah mereka lakukan. Mumpung sekarang lagi bulan puasa kan? Pahalanya double, apalagi jika teman kita mau mendengarkan dan menjalankannya. Sudah dapet Pahala Double, kita juga senang karena teman kita bisa berubah jadi lebih baik dari sebelumnya. Nah mulai dari sekarang mari kita mulai hidup lebih baik lagi, selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOmentar aNda

Template Design by prieto
ShoutMix chat widget