Sabtu, Agustus 22, 2009

Jembatan Selat Sunda akan Terwujud dan menjadi Jembatan Terpanjang di Dunia









Calon Presiden (Capres) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjanjikan akan mewujudkan Jembatan Selat Sunda (JSS), dalam lima tahun ke depan. JSS akan lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kalau Jembatan Selat Sunda, lima tahun mendatang bisa dipercepat untuk dibangun. Sehingga, Lampung akan lebih maju, aman, adil, dan lebih sejahtera,” kata SBY, capres yang diusung Partai Demokrat, saat kampanye di Bandar Lampung, Selasa (16/6).

Ia akan mewujudkan terealisasinya pembangunan JSS yang menghubungkan Jawa-Sumatera. Bila ini terwujud, ungkap dia, maka Provinsi Lampung di masa depan akan lebih maju dan sejahtera.

“Sebelum datang ke Lampung, saya katakan tugas SBY-Boediono melanjutkan pembangunan bangsa ini lima tahun mendatang,” jelasnya.

Ia mengatakan masyarakat Lampung sangat dinamis dan ingin maju. Sebab, lanjut dia, Lampung dikenal lumbung pangan, produsen padi sawit, sedangkan gula asal Lampung sepertiganya memasok kebutuhan nasional.

Untuk itu, kata SBY, program pembangunan harus tetap dilanjutkan ke depan, dengan cepat harus tepat tidak boleh sembarangan sehingga merugikan masyarakat.

Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP menyatakan pembangunan JSS dimulai sesuai dengan jadwal pada 2012. Ia telah meninjau jembatan nasional Surabaya--Madura (Suramadu) yang menghubungkan Jawa dan Madura.

Menurut dia, teknologinya dapat diadopsi di JSS. Persoalnya, terdapat palung dalam dan lebar di Selat Sunda. Hal itu yang masih diteliti dan dirancang bagaimana konstruksi jembatan di atasnya.

Konstruksi jembatan yang dimulai dari Surabaya ke Bangkalan melewati Selat Madura itu dengan dua tiang pancang. Ketinggian dari air laut pun hanya belasan meter dan tidak bisa di lalui kapal feri di bawahnya. Sedangkan JSS masih dalam alur laut kepulauan Indonesia sehingga harus bisa dilewati kapal besar.

JSS, kata Sjachroedin, memerlukan konstruksi berbeda terutama di atas palung Selat Sunda. Namun setelah penelitian konstruksi bawah laut yang akan berakhir Juli mendatang, pemancangan tiang jembatan baru dapat dilaksanakan pada 2012.-mur/ahi

JAKARTA--MI: Jembatan Selat Sunda yang membutuhkan dana Rp100 triliun belum mendapatkan sumber pendanaan proyek.

"Itu salah satu megaproyek 2010. Untuk membangun jembatan itu, kami butuh Rp100 triliun. Cuma kami masih belum tahu juga darimana pendanaannya. Soalnya tidak mungkin kalau pemerintah yang membiayai semua. Bisa rusak irigasi dan jalan kita kalau pemerintah yang harus membiayai semua," papar Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, di kantor Departemen PU, Senin (13/7).

Mengenai pemikiran untuk mengajukan pinjaman ke pihak lain, Djoko mengutarakan, belum mendapatkan sinyal final pihak yang akan menyokong pengerjaan proyek. Diperkirakan penyelesaiannya memerlukan waktu selama 13-15 tahun.

Kini, proyek Jembatan Selat Sunda itu masih menjalani proses penjajalan melalui prastudi kelayakan. Tim khusus yang ditugaskan untuk prastudi kelayakan tersebut telah melakukannya sejak minggu lalu.

Kira-kira dalam dua pekan ke depan tim khusus tersebut telah dapat mengekspos hasil prastudi kelayakannya. "Jika dikerjakan mulai tahun depan, bakal melewati beberapa pergantian presiden," ujarnya. (*/OL-04)

Spesifikasi Jembatan :

- Panjang 29 kilometer (tidak terhitung di darat) totalnya akan melebihi 30 KM
- Lebar 60 meter
- Jalan mobil 2 x 3 meter
- Jalan sepeda motor dan pejalan kaki 2 x 1 meter
- Double track kereta di tengah
- Lokasi 50 kilometer dari Gunung Krakatau
- Desain tahan gempa dan tsunami
- Melintasi tiga pulau: Prajurit, Sangiang, dan Ular.
- Terdiri atas dua jembatan gantung berbentang ultrapanjang: 3,5 km dan 7 km.
- Terdiri atas tiga jembatan konvensional berbentang 6--7,5 km.
- Kapasitas maksimum 160 ribu kendaraan per hari dan 31.318 orang per hari
- Barang seperti batu bara sekitar 1,75 juta ton per tahun atau 4,7 ribu ton per hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOmentar aNda

Template Design by prieto
ShoutMix chat widget