Ratusan orang tua yang memiliki bocah berusia di bawah lima tahun atau balita beramai-ramai mendatangi lokasi ritual di Masjid Baba Umer Durga itu untuk meruwat anak mereka. Sebelum dijatuhkan, dilakukan pemanasan kepada balita. Kemudian, satu per satu dibawa ke atas masjid. Seseorang lantas mengangkat balita di bagian tangan dan kaki. Tangis mulut kecil anak seolah tak dipedulikan. Setelah diguncang, mereka dijatuhkan dari atap masjid.
Di bawah, sejumlah orang tua dengan sigap menangkap balita menggunakan sebuah kain yang direntangkan. Ritual ini tentu berbahaya. Tapi, warga di Sholapur justru mengantre agar anak mereka mendapat perlakuan serupa. Tradisi ini pun sudah berlangsung hampir 700 tahun yang diikuti oleh kaum muslim maupun Hindu.
Memang tak ada balita yang sampai cedera dalam penyelenggaraan kali ini. Tapi, tangis para bayi sudah cukup menandakan rasa takut yang melanda mereka. Aktivis hak anak di India memprotes pemerintah Sholapur yang memberi izin tradisi membahayakan ini. Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak India pun melayangkan surat protes kepada pemerintah setempat dan mulai menyelidiki praktik yang sudah turun temurun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kOmentar aNda