Cucu Maruge, Anne Maruge, mengatakan, Senin (17/8), Maruge meninggal di panti jompo Kariobangi Cheshire Home, Nairobi. Menurut Anne, Maruge meninggal karena kanker perut.
Meski belum lulus SD, Maruge telah mencapai targetnya belajar di SD yaitu bisa membaca Injil.
“Pada pagi hari, ia biasa bangun lebih pagi untuk membaca Injil sebelum ke sekolah,” ujar Anne, 18 tahun, kepada The Associated Press. “Jika ia sakit dan Anda melihatnya berjemur matahari, terkadang ia membaca Injil.”
Maruge masuk SD di Kenya bagian barat, Eldoret, pada Januari 2004. Ia mendaftar setelah pemerintah Kenya menggratiskan biaya masuk SD. Maruge juga mengenakan seragam SD seperti celana pendek, jaket, dan kaus kaki panjang. Ia pun tampil seperti murid SD lainnya dengan tas yang ditentengnya.
The Guinness Book of World Records mencatat Maruge sebagai murid SD tertua di dunia. Maruge memiliki empat anak, 19 cucu, dan satu cicit.
Maruge sempat pergi ke New York, Amerika Serikat, pada 2005 untuk mengampanyekan agar anak-anak masuk sekolah. “Kebebasan berarti sekolah dan belajar,” ujar Maruge saat itu. “Tidak ada kata tua untuk belajar.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kOmentar aNda